Kunjungan ke ICT Center, CC dan Gerai Telkom Pacitan

 

Salah satu komponen penting di dalam sosialisasi program yang saat ini dilaksanakan di Jawa Timur adalah pembentukan SEAMOLEC Mitra 500 yang nantinya akan menjadi Mitra pengembangan pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh di Indonesia. 

Sesuai dengan peraturan yang disusun oleh SEAMOLEC, penunjukan sebagai Mitra500 ini harus memenuhi beberapa persyaratan yang ada, baik itu perangkat keras, perangkat lunak maupun SDM yang ada.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka hari ini, tim Cluster C melakukan kunjungan langsung ke ICT Center Kabupaten Pacitan yang terletak di SMK Negeri 1 Pacitan dan rencana Community College di Pacitan yang dibangun dan dibantu oleh Kementrian Kominfo.

Pandangan pertama saat mulai memasuki SMKN 1 Pacitan, terlihat papan nama yang “berderet-deret” yang melambangkan SMK ini memiliki banyak fungsi.

Bahkan, diantara beberapa papan nama tersebut, sudah ada yang merupakan persyaratan untuk menjadi SEAMOLEC Mitra 500, yaitu SBI (Sekolah Berstandar Internasional) dan Sertifikasi ISO 9001:2000

Begitu juga ketika memasuki ruang Kepala Sekolah, kami disambut dengan bukti-bukti keberhasilan lain berupa tumpukan piala dari berbagai jenis lomba, utamanya piala dari Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat propinsi Jawa Timur maupun tingkat Nasional.

Namun, ada satu ganjalan di dalam persiapan untuk menjadi Mitra 500 ini, yaitu sarana laboratorium komputer yang terbatas.

Memang benar bahwa SMK ini memiliki 6 laboratorium komputer, namun sebagai salah satu SMK besar dengan jumlah siswa ribuan, maka frekwensi pemakaian seluruh lab. yang ada itu sangat besar, sehingga mulai pagi hingga sore hari, seluruh komputer terpakai oleh siswa. Nah, ini tentu saja akan menyulitkan calon peserta program PJJ apabila hendak menggunakan fasilitas yang ada.

Memang ada 1 lab yang pemakaiannya agak kurang, namun jumlah komputer yang hanya 10 unit tetap menyulitkan, yaitu di ruang ICT Center. Apalagi kondisi ruang yang cukup sempit sehingga menyulitkan apabila hendak menambah jumlah komputer lagi.

Disisi lain, jumlah SDM dalam bidang IT juga amat terbatas, dimana saat ini seluruh program ICT yang ada hanya ditangani oleh 1 orang saja.

Salah satu program yang sebenarnya sangat bermanfaat apabila diberdayakan adalah Mobile Training Unit (MTU) dalam bidang ICT. Namun, lagi-lagi mobil ini hanya terparkir penuh dengan debu. Mudah-mudahan ke depannya, mobil ini dapat diberdayakan secara maksimal untuk mendukung program PJJ maupun peningkatan kompetensi siswa di Kabupaten Pacitan.

Diskusi secara mendalam perlu dilakukan untuk perbaikan ICT Center ini ke depan, agar sustainability seluruh program dapat terjaga. Apalagi program ini akan melibatkan unsur di luar SMK, yaitu masyarakat pengguna program Pendidikan Jarak Jauh maupun Pendidikan Terbuka.

Setelah pelaksanaan kunjungan ke ICT Center SMKN 1 Pacitan, rombongan selanjutnya melihat Community College (CC) yang dibangun oleh bantuan dari Kominfo dan Pemerintah Daerah Pacitan. 

Lokasi CC ini juga berada di SMKN 1 Pacitan namun berada pada alamat yang berbeda. Karena SMKN 1 Pacitan memiliki 2 kampus.

CC ini masih dalam tahap pembangunan, dan direncanakan selesai dalam 1 bulan ke depan. Rencananya, CC ini akan menangani sertifikasi yang berstandar Internasional dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Kolaborasi antara CC dengan ICT Center, apabila sudah terbentuk, akan saling memperkuat seluruh institusi, sehingga diharapkan ke depan, Kabupaten Pacitan dapat lebih maju di dalam dunia TIK.

Selanjutnya, sebelum melanjutkan ke Kabupaten Ponorogo, tim menuju ke kantor BLC (Broadband Learing Center) dari PT. Telkom, yang merupakan pusat pelatihan internet secara gratis untuk masyarakat umum.

Masyarakat cukup datang ke kantor tersebut, kemudian mendaftar dan menunggu jadwal untuk pelaksanaan pelatihan.

BLC ini diresmikan oleh Menteri Kominfo dan setelah berbincang-bincang dengan AM Telkom untuk wilayah Pacitan dan Ponorogo, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan untuk program SEAMOLEC ke depan.